Jumat, 07 September 2007

Doa Malaikat Jibril


Doa Malaikat jibril Menjelang Ramadhan, "Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
* Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya."

Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.

Dapat kita bayangkan, yang berdoa adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.

Maaf lahir batin ya teman-teman, semoga puasanya lancar....

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh wal Maghfiroh..

Cara jitu..

Aku punya teman, namanya Irawan. Orangnya sangat baik, tapi juga sangat polos (untung aja tidak renang, soalnya klo polos, trus renang kan bisa keliatan seperti katak...:D (maaf mas Irawan)).
Orangnya kutu buku banget, jadi bisa disimpulkanlah seperti apa profilnya. Tak kasih bocoran ya??
Pendiem, kutu buku + kaca mata (1 paket), gemuk dan polos..:D

Malam ini main ke rumah, trus kami baru aja keluar makan-makan di Kampoeng Steak Semolowaru (klo arek Suroboyo mesti tahu), jadi dah ketemunya di jalan.

Aku keluar dari mobil, mbarengi mas Irawan tadi. Belum juga sampai rumah, di tengah perjalanan dia ngomong, "Mas, perutku sakit mo BAB (buang air besar)". Trus jawabku, "Nggak bisa ditahan ta mas? Sebentar lagi kan sampai". Di luar dugaanku, dia ngomong, "Waduh sakit mas". Wah, gaswat juga neeh, seketika dalam waktu sepersekian detik, aku cari akal super untuk "menggagalkan" rencananya, habis posisi masih di jalan dan banyak orang.

Aku ngomong, "Mas, mas bisa aja BAB di sembarang tempat tanpa orang lain bisa mengetahuinya". Trus secara bersemangat dia tanya, "Gimana caranya mas?? Pakai magic ta??". Jawabku, "Nggak-lah. Aku kan orangnya anti magic". Dengan penasaran dia tanya terusssss, "Trus, gimana mas??", tanpa dia sadar klo sepeda motornya jalan terus dan sedikit lagi sampai.

Mendekati rumah, aku ngomong, "Gini mas, caranya mas langsung aja ambil posisi BAB di sembarang tempat, trus supaya orang lain tidak bisa melihatnya, mas MEREM(menutup mata-red) aja". Spontan, dia ketawa-tawa, sangat keras dan keliatan sekali sangat lucu..

Pas sudah nyampai di depan rumah, dia langsung turun, kemudian memandangku dengan pandangan yang aneh.
Arrrrgggggghhhhhh, seolah mau nelen...eh tak tahunya, dia menahan sesuatu, dan langsung lariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...............menuju toilet rumah.....:D.

Kamis, 06 September 2007

Benarkah kita sudah berhak sombong..??

Benarkah kita sudah berhak sombong..??
Sekelumit ungkapan yang kita tidak sadar betapa kita sering kali melakukannya.

Seberapakah ukuran besarnya kenikmatan itu?? Susah untuk menjelaskannya tapi jelas-jelas ada di depan mata kita adanya.

Klo kita tahu bahwa ukuran kenikmatan itu sebenarnya adalah "sejengkal telapak tangan", kita baru akan benar-benar tersadar bahwa kita tidak selayaknya melebih-lebihkan segala sesuatunya. Terlebih kesombongan itu..

Bagaimana jengkal telapak tangan itu berucap, ketika kita makan, kenikmatan itu hanya berjalan dalam tenggorokan yang berukuran sejengkal telapak tangan, pun demikian dengan kenikmatan seks. Ukurannya juga berupa sejengkal telapak tangan, dan ketika klimaks(crotzzz) itu selesai, semua menjadi hampa..Subhanalloh, ternyata kenikmatan dunia itu hanya segini ini..

Jadi masihkah kita mengklaim klo diri kita berhak sombong, dengan kekayaan kita, kepintaran kita, fisik lebih kita dan lain-lain yang sangat riskan kita sebutkan.
Masihkah kita berhak sombong??? Ketika kita hanya punya dua tangan, dua kaki, dua mata, 1 hidung, 1 mulut, dan indra-indra yang lain??

Tahan semua kesombongan itu, karena tidak pantas bagi kita untuk merasa sombong ketika segala yang kita miliki masih ada batasannya (terbatas), dan ketika kita tahu bahwa batas kenikmatan dunia itu hanya "sejengkal telapak tangan".

Agama adalah nasihat..3x

Selasa, 04 September 2007

Menutup luka

Tidak semudah yang kita bayangkan,
tidak seindah yang kita impikan,
tapi sedekat yang kita rasakan...

Dari mana kita memulainya..marilah kita buat sebuah logika sederhana untuk menjawabnya..

Ibarat sebuah gelas, kita representasikan isinya adalah 100.
Apabila kita isi dengan 50, maka bagian kosongnya adalah 50.
Kita ibaratkan isi 50 adalah kelebihan kita, sedang kosong 50 adalah kekurangan kita.

Bagaimana cara kita membuat isi gelas tersebut mendekati 100?? karena kalau benar-benar 100, maka semua itu menjadi tidak ideal. Gelas benar-benar terisi penuh..??

Sekarang dalam refleksi diri, antara kelebihan dan kekurangan itu menjadi satu paket diri manusia.
Kelebihan dan kekurangan diciptakan secara sinergi supaya antara manusia yang satu dan yang lain bisa saling beketerkaitan/interaksi.
Artinya, dalam setiap interaksi, pasti akan ada masukan untuk kekurangan kita dan berbagi terhadap kelebihan kita.

Tetapi satu hal yang pasti, masukan untuk kekurangan kita bukan sesuatu hal yang mudah untuk kita terima. Jelas-jelas kita merasa ada luka di dalam diri kita, bahkan luka yang akan membusuk.
Tapi belum tentu kita semudah itu menerima masukan dan saran untuk perbaikan diri tersebut. Ibarat luka, rasa perih, pedih dan sakit akan kita rasakan, tapi dalam perkembangan yang akan datang, luka itu akan sembuh dan menjadi kulit asli yang jauh lebih enak dipandang.

Berikan yang terbaik, itu kata kuncinya...yang bisa membuat kita sesadar-sadarnya menyadari bahwa semua yang ada di dunia itu tidak ideal dan kita secara jujur membutuhkan keseimbangan di dalamnya untuk menjalankan tanggung jawab kita secara pribadi atau golongan..

Semoga bermanfaat..

Minggu, 02 September 2007

Menahan diri

Menahan diri bukan merupakan sesuatu hal yang mudah...

Menahan dari kesenangan yang sudah melekat pada diri kita, adalah sebuah perjuangan yang sangat luar biasa. Bila kita senang pada suatu hal, misalnya: sepakbola (soalnya ini adalah permainan yang umum dan cowok banget), trus kita kemudian dilarang untuk mengakses apapun yang berkaitan dengan sepakbola untuk dialihkan pada pengarahan skill (kemampuan) yang mempunyai nilai lebih, di awal pasti akan ada "pemberontakan".

Tapi sejalan dengan waktu, suatu ketika kita akan terheran-heran dengan perkembangan yang telah kita raih selama ini, dari prihatin dan rasa menahan kesenangan, dari ketidaktahuan atau belum tahu banyak, dari kesadaran telah menyia-nyiakan waktu hanya untuk menuruti kesenangan, telah menghasilkan sesuatu yang sangat-sangat bermanfaat dan sekarang bisa kita rasakan dengan sungguh-sungguh..

Mungkin bisa kita terjemahkan bagaimana aplikasi kita (programmer) bisa menjalankan event-event on create, key preview, on key up-pressed-down, on mouse move, dan event-event yang lain menjadi event yang sangat aplikatif dalam kehidupan sosial kita.

Jangan kita biasakan pada diri kita untuk menerima sesuatu secara mentah-mentah, secara harfiah tanpa analisa dan filter. Semua itu hanya akan membuat diri kita subyektif dan bukan obyektif, akibatnya pengambilan keputusan dan tanggung jawab kita tidak nyaman dan tentunya tidak seimbang..

Benarkah??? Refleksi diri adalah jawab yang bijak dalam menyusun strategi dan langkah-langkah ke depan..

Sabtu, 14 Juli 2007

Pagi ini, tanggal 14 Juli 2007, kembali aku ingin sekali membuat catatan baru yang berkaitan dengan hal-hal apa saja yang sedang "berjalan" mengiringi perjalanan hidupku.

Niat Baik (Good Intent), bukan merupakan simbol dan bukan merupakan ungkapan keinginan. Tapi, niat baik merupakan sebuah sumber kehidupan yang bisa di-implementasi-kan ke dalam kehidupan nyata dengan sebaik-baiknya.

Tanggung Jawab, bukan merupakan sesuatu hal yang mudah. Ketika seseorang mendapatkan tanggung jawab tersebut, sesegeralah melakukan tindakan nyata yang bisa digunakan untuk menjawab tanggung jawab tersebut. Apalagi, Alloh yang memberikan tanggung jawab tersebut. Dalam hal ini pasti akan muncul "blessing in disguise" (kerahmatan yang terselubung). Jadi semakin memperkuat getaran hati dan meyakini bahwa ini adalah anugerah.

Adil, mudah diucapkan tapi sangat sulit diimplementasikan. Berhati-hatilah mengucapkannya kalau kita masih penuh dengan keterbatasan, kekurangan dan masih punya kesombongan.

Merasa apa yang kita lakukan sudah benar, merasa tidak memerlukan campur tangan (inputan, baik kritik maupun saran) dari orang lain dan merasa kita sudah melakukan banyak hal yang penting di depan orang adalah satu langkah awal yang akan menghancurkan semua yang sudah kita bangun dari awal (terlebih masalah amal sholih).

Syukur nikmat...adalah titik balik yang membalikkan setitik harapan menjadi sebuah kenyataan yang manis.

Salam..

Kamis, 05 Juli 2007

Pada pagi ini, tepatnya tanggal 5 Juli 2007 (1.16 WIB), saya Nugroho Wiyatno, terinspirasi untuk membuat sesuatu yang bisa menjembatani antara aku (pribadi) dan orang lain yang mungkin ingin dan mau "berdekatan" denganku.

Apapun itu, aku ingin menjadi bagian dari orang - orang yang bisa "berbagi" dengan orang lain, sebatas dan sekuat kemampuan.

Tidak ada salahnya keikutsertaan ini membuahkan "nilai" yang tidak harus ditampakkan, tapi di-endapkan.

By the way..fullspeed bukan menandakan seseorang yang penuh dengan kecepatan dan kekuatan, tapi ini adalah sebuah "inner drive" yang menjadi simbol perjuangan dalam diri seorang Nugroho Wiyatno.